RANGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 9

 BAB I KERAJINAN BAHAN KERAS

A.  Prinsip Kerajinan Bahan Keras

1.      Keunikan Bahan Kerajinan

Bahan dasar untuk memproduksi kerajinan sangat beragam, begitu pula dengan teknik yang digunakan untuk membuatnya. Masing-masing teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan, sesuai dengan fungsi dari kerajinan yang dibuat. Dan teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya.

2.      Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan

a.       Produk dengan nilai fungsional, contoh: keranjang rotan.

b.      Produk dengan nilai informatif, contoh: atribut sekolah.

c.       Produk dengan nilai simbolik, contoh: janur kuning.

d.      Produk dengan nilai prestise (wibawa), contoh: tas kulit.

3.      Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan

a.      Faktor Teknis

·      Metode produksi yang handal

·      Penerapan daya mesin atau manual

·      Tingkat kemahiran sumber daya manusia

b.      Faktor Ekonomis

·      Pemasaran yang tahan persaingan

·      Sistem pemasokan atau distribusi

·      Kebijakan penciptaan (hak cipta)

·      Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat)

·      Selera masyarakat terhadap produk

c.       Faktor Ergonomis

·      Kenyamanan

·      Keamanan

·      Kesesuaian

·      Kepraktisan

d.      Faktor Sains dan Teknologi

·      Mengandung unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi/modifikasi)

·      Mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi

e.       Faktor Estetika

·      Menampilkan bentuk keindahan

·      Memiliki daya pikat

·      Mengandung keserasian

·      Penggarapan yang rinci/detail

·      Perupaan atau pewarnaan

·      Kesan/gugahan yang ditampilkan

f.       Faktor Kondisi Lingkungan

·      Nilai budaya

·      Kondisi lingkungan/wilayah setempat


B.  Pengertian Bahan Keras

1.      Bahan Keras Alam

Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam, baik hutan, bumi, maupun perairan yang bersifat pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk.

2.      Bahan Keras Buatan

Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki sifat kuat dan tahan lama.


C.  Jenis Karakteristik Kerajinan Bahan Keras

1.      Bahan Keras Alam

a.      Kayu

·      Memiliki berbagai macam jenis, misalnya mahoni, pinus, jati, dan lain-lain

·      Bersifat keras dan umumnya memiliki serat atau urat kayu

·      Memiliki lingkaran tahun

·      Tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir

·      Memiliki beban yang berbeda-beda, ada yang ringan seperti lama/albasia dan ada yang berat seperti jati

·      Kebanyakan dapat memuai karena perubahan suhu

b.      Bambu

·      Batangnya kuat, namun lapuk jika terkena air terus-menerus

·      Memiliki rongga dengan ukuran yang beragam

·      Memiliki ruas batang

·      Bertekstur halus

·      Dapat dipotong berbentuk sayatan maupun utuh

c.       Rotan

·      Batangnya kuat dan seratnya sangat kokoh

·      Ada yang berongga, ada juga yang tidak

·      Memiliki ruas batang walaupun samar

·      Bertekstur halus

·      Dapat dipotong berbentuk sayatan maupun utuh

·      Memiliki bentuk yang panjang

2.      Bahan Lunak Buatan

a.      Kaca

·      Berwujud transparan dan bening

·      Memiliki ketebalan yang bervariasi

·      Memiliki permukaan yang licin dan mengkilap

·      Dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas

b.      Logam

·      Memiliki warna yang beragam (perak, emas, kecokelatan, atau keabu-abuan)

·      Memiliki bermacam-macam bentuk (tebal dan berat, pipih/tipis dan ringan)

·      Harus dilapisi dengan krom karena mudah terkorosi (berkarat)


D.  Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras

1.      Syarat-Syarat Perancangan Kerajinan Bahan Keras

a.      Kegunaan (Utility)

Produk kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Contoh: mangkuk yang digunakan untuk wadah makanan.

b.      Kenyamanan (Comfortable)

Produk kerajinan harus menyenangkan dan dapat memberikan rasa nyaman bagi pemakainya. Contoh: cangkir yang didesain dengan pegangan.

c.       Keluwesan (Flexibility)

Produk kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk/wujud dengan nilai gunanya. Contoh: sepatu yang didesain sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.

d.      Keamanan (Safety)

Produk kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh: penggunaan zat pelapis/pewarna yang tidak membahayakan kesehatan.

e.       Keindahan (Aestetic)

Produk kerajinan harus mempunyai daya tarik tersendiri yang bisa dilihat dari bentuknya, hiasan atau ornamennya, mapun dari bahan bakunya.

2.      Proses Perancangan Kerajinan Bahan Lunak

a.       Penentuan bahan dan jenis kerajinan

b.      Penggalian ide

c.       Pembuatan sketsa

d.      Penentuan karya

e.       Pengumpulan bahan dan alat

f.       Pembuatan karya

g.      Evaluasi karya

h.      Revisi karya

3.      Proses Pembuatan Kerajinan Bahan Keras (Rotan)

a.      Pembuatan Kerangka

Proses pembuatan kerangka ini biasanya menggunakan alat pembengkok agar rotan dapat dilekukkan sesuai dengan model desainnya.

b.      Penganyaman

Bertujuan untuk membentuk produk sesuai dengan desain, rotan yang digunakan dalam proses ini dapat berupa rotan polis (rotan yang sudah dibersihkan kulitnya) maupun kulit rotan.

c.       Pengecatan

Pemberian warna dasar pada produk dengan menggunakan kuas.

d.      Finishing

Merupakan tahap terakhir berupa pengamplasan guna menghilangkan bulu-bulu pada rotan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian vernis atau politur.


E.  Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

1.      Fungsi Kemasan

a.       Meningkatkan nilai jual produk

b.      Melindungi produk

c.       Memudahkan penggunaan produk

d.      Memperindah penampilan produk

2.      Kriteria Kemasan

a.     Jika produk diperuntukkan untuk dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi produk tersebut dari kerusakan.

b.   Jika produk diperuntukkan untuk dipamerkan, maka kemasah harus lebih berfungsi sebagai penunjang produk utama.

No comments:

Post a Comment